SISTEM INFORMATIKA

IMPLEMENTASI/PENERAPAN SISTEM INFORMATIKA PADA INDUSTRI PENERBITAN DAN PERCETAKAN PT. MIZAN PUSTAKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informatika

Disusun Oleh:
1.      Dian Nur Alfi Vany (16310032)
2.      Dinda Aprillyani Safitri (16310034)
3.      Ibnu Qoyyim (16310036)
4.      Karlos Sainz Sianturi (16310106)
5.      Putri Aszalia Adhitama (16310027)
6.      Rikza (16310097)
Kelas:
Penerbitan 1A

Dosen Pembimbing:
Iis Kandar, SE., MMSi

POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF JAKARTA
2016





KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, Kami panjatkan puja dan puji Syukur atas Khadirat-Nya, Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Industri Penerbitan dan Percetakan” semoga bermanfaat untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkintribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini dengan lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang “Industri Penerbitan Dan percetakan” dan bermanfaat untuk masyarakat maupun inspirasi terhadap pembaca.


Jakarta, 22 November 2016


Penyusun





DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


PT.   Mizan   Pustaka   adalah   salah   satu   penerbit   buku   terbesar   yang menerbitkan  buku-buku  berjenis  agama,  buku  cerita  anak,  novel  dewasa,  novel terjemahan, komik dan lain-lain. Perkembangan  teknologi informasi  dan  telekomunikasi terutama  dalam  hal industri digital konten  menjadi  daya  tarik perusahaan untuk  menerapkan  dan mengembangkan  teknologi  ini. Digital  konten  saat  ini  banyak  diminati  oleh masyarakat. E-book adalah buku digital  yang menerapkan industri digital konten.
Selain  itu buku  cerita  anak pada  PT.Mizan  Pustaka sedang  mengalami  peningkatan. Selama  ini mereka  mengalami  kendala untuk memasarkan  buku-bukunya. Cara memasarkan  buku  cerita  anak  yang  dilakukan oleh  PT.  Mizan  Pustaka saat  ini hanya melalui  website e-commerce Mizan  yang menampilkan katalog  buku saja. Pemasaran seperti  ini kurang  efektif  karena menimbulkan kurangnya daya tarik pelanggan untuk membeli buku tersebut.
Ada berbagai  macam  yang  dilakukan  untuk pengembangan e-book,salah satunya adalah penerapan Text to Speech (TTS). Text to Speech (TTS) merupakan salah  satu  aplikasi  yang dapat  mengkonversi  teks dalam  format  suatu  bahasa menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks dalam bahasa yang digunakan. Dengan  adanya aplikasi ini,diharapkan  dapat memudahkan penyampaian  cerita anak  tidak hanya  melalui  membaca cerita melainkan juga  dapat mendengarkan cerita serta mampu menyampaikan cerita lebih interaktifdanmudah diterima oleh anak-anak.
Bedasarkan  permasalahan  tersebut  maka  penelitian  ini  dilakukan  untuk membangun aplikasi e-book berbasis  web yang  menerapkan  teknologi Text  To Speech dengan tujuan mengembangkan sarana membacaanak yang dapat diakses kapanpun dan diharapakan PT.   Mizan Pustaka dapat terbantu dalam mempromosikan buku-buku  cerita  anak.

I.2 Rumusan Masalah

            Sejalan dengan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1)      Apakah yang dimaksud dengan penerbitan dan percetakan?
2)      Apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi?
3)      Bagaimana implementasi sistem informasi di PT Mizan Pustaka?
4)      Analisis apakah yang dipakai untuk mencari informasi mengenai sistem informasi PT Mizan Pustaka?

I.3 Maksud dan Tujuan

      Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui:
1.      Definisi Dunia Penerbitan dan Percetakan;
2.      Definisi Sistem Informasi;
3.      Implementasi Sistem Informasi di PT Mizan Pustaka; dan
4.      Analisis.

I.4 Metode Penulisan

            Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah:
1)      Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
2)      Diskusi
Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada PJ konsultasi dan teman – teman yang mengetahui tentang informasi yang diperlukan dalam membuat proyek.
3)      Eksperimen
Yaitu percobaan – percobaan yang kami teliti terlebih dahulu, sebelum membuat dan menulis makalah rangkaian ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Teori Sistem Informasi


Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan, pertama lebih menekankan pada prosedur dan lebih menekankan pada komponen atau elemennya. Kedua pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem.
Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur dan lebih menekankan pada komponen atau elemennya itu sendiri. Jerry Fitz Gerald, Andra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., (1981), mengugkapkan bahwa suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem kedua lebih menekankan pada jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem untuk mendefinisikan sistemnya.  Hal ini diungkapkan  Richard F. Neuschel (1960) bahwa suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.  
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Karena pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi. Hal ini diungkapkan oleh beberapa penulis yang banyak menggunakan pendekatan komponen dalam memberikan definisi sistem diantaranya adalah Barry E. Cushing (1974), Gordon B. Davis (1974), Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller, Joel E.Ross (1978), George H. Bodnar (1980), Robert J. Verzello / John Reuter III (1982), Henry C. Lucas, Jr., (1982), Robert A. Leitch / K. Roscoe Davis (1983), Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin (1984), Frederick H. Wu (1984), John F. Nash, Martin B. Roberts (1984), Robert H. Blissmer (1985), James O. Hicks, Jr., Wayne E. Leininger (1986).

2.1.2. Karakreristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (Output), pengolahan (process) dan sasaran (Objectives) atau tujuan (goal).
1. Komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau sub sistem-subsistem.
2. Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sustu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan Luar Sistem (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung Sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari susb sistem menjadi masukan(input) untuk susistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenanace input) dan masukan sinyal (signal input). maintenanace input adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
7. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau sustu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentuka sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilakan sistem. Sustu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

 

2.2 Teori Penerbitan dan Percetakan

Teori Penerbitan
Teori penerbitan adalah semua benda tercetak berisi tulisan atau karangan, kumpulan foto atau reproduksi karya-karya gambar lainnya, yang mempunyai nilai berita penerangan, ilmu pengetahuan, dan hiburan. Penerbitan dari asal kata terbit, juga dikenal dengan istilah publikasi, yaitu media tercetak buku, brosur atau boklet, pamflet atau poster, majalah dan surat kabar. Penerbitan dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu penerbitan khusus dan penerbitan pers.
Segala bentuk penerbitan dapat diselenggarakan secara tetap (reguler) dan tidak tetap. Pada umumnya penerbitan khusus seperti buku, brosur atau pamflet, baik yang berbentuk suplemen atau sisipan suatu majalan dan surat kabar maupun secara lepas, merupakan penerbitan tidak tetap.
Dalam buku, suatu penerbitan perusahaan swasta atau pemerintah yang komersial akan mencetak satu judul sebanyak, misalnya, 3.000 eksemplar dan menunggu selama jumlah bulan atau beberapa tahun sampai sebagian terjualselama memutuskan untuk melakukan cetak ulang sebanyak jumlah edisi pertama atau pun lebih. Penerbitan buku, brosur atau pamflet yang diselenggarakan oleh kantor-kantor pemerintah biasanya tidak dijual melainkan diedarkan secara gratis.
Penerbitan pers adalah media tercetak bersifat umum yang teratur waktu terbitnya, setiap hari atau setiap minggu, berisi berita, ulasan, berbagai macam karangan dan gambar. Menurut Undang-Undang No.11 Tahun 1966 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Pers, penerbitan berkala dan siaran radio, televisi, instansi pemerintah, badan umum dan badan swasta lainnya. Surat kabar harian adalah penerbitan setiap hari atau sekurang-kurangnya enam kali seminggu. Penerbitan berkala adalah penerbitan lainnya yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu, atau sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.
Peraturan yang berlaku di Indonesia memberikan engertian terbatas tentang pers, karena tidak mencantumkan media massa seperti radio dan televisi serta berbagai jenis penerbitan lainnya yang di mancanegara juga termasuk dalam kategori penerbitan pers.
Jenis-jenis penerbitan lain, antara lain, surat kabar dan majalah kampus serta majalah, jurnal dan buletin yang diterbitkan oleh badan-badan pemerintah dan swasta. Di Indonesia, penerbitan-penerbitan tersebut disebut penerbitan khusus, yakni resminya suatu media instansi dan organisasi atau publikasi perusahaan yang beredar secara terbatas dan tidak dipasarkan seperti penerbitan pers.
Dari sudut perizinan, setiap penerbitan khusus wajib memperoleh Surat Tanda Terdaftar (STT) dari pemerintah, cq. Departemen penerangan, sedangkan penerbitan pers memiliki Surat Izin Perusahaan Penerbitan Pers (SIUPP).


TEORI - TEORI PENERBITAN
  1. AUTHORITARIAN Theory
Berpijak pada falsafah: membela kekuasaan absolut. Kebenaran dipercayakan hanya pada segelintir orang bijaksana yang mampu memimpin.Posisi negara jauh lebih tinggi dibanding individu.
  1. LIBERTARIAN Theory
Berpijak pada falsafah: manusia adalah mahluk rasional yang bisa membedakan baik dan buruk. Pers adalah alat, mitra untuk mencari kebenaran bukan sebagai alat pemerintah (negara). Sebaliknya dalam teori ini pers didorong untuk mengawasi pemerintah. Berpijak atas teori ini pula lahir istilah pers sebagai pilar ke empat dalam negara demokrasi, yaitu setelah kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sering dikenal dengan istilah “the fourth estate”. Dasar pemikiran teori ini:
  • Dalam mencari kebenaran semua gagasan harus memiliki kesempatan yang sama untuk dikembangkan. Sehingga yang benar akan bertahan yang salah akan lenyap.
  • Self righting process (proses menemukan sendiri kebenaran).
  • Free market ideas (kebebasan menjual gagasan).

Teori Percetakan
Mesin Grafika dibagi atas 3 (tiga) bagian:
I. Mesin Repro
Mesin Repro terdiri dari:
1. Mesin untuk membuat naskah atau image.
Contoh: komputer dan printer.
2. Mesin untuk membuat film.
Contoh: kamera, scanner, single setter, dan processor film.
3. Mesin untuk membuat plate.
Contoh: plate maker dan processor plate.
II. Mesin Printing/Cetak
Mesin cetak secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Feeder (input)
2. Unit Printing

1. Feeder (input)
Adalah bagian yang berfungsi untuk mentranformasikan kertas yang akan dicetak satu persatu ke unit printing. Berdasarkan alat atau komponen yang digunakan, sistem ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
A. Sistem Angin.
Sistem ini menggunakan kompressor/vacuum untuk menghisap kertas melalui pipa penghisap yang berada di atas tumpukan kertas yang akan dicetak, sehingga kertas dapat ditransfer menuju unit printing melalui meja feeder. Sistem angin seperti ini juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
A.1. Sistem Universal Feeder
Adalah suatu sistem dimana kertas dihisap satu persatu, dimana setelah kertas yang dihisap dan ditransfortasikan berada di meja feeder seluruhnya, barulah yang kedua dihisap lagi dan seterusnya.
A.2. Sistem Streem Feeder
Adalah suatu sistem dimana kertas dihisap secara satu persatu, dimana pada saat setengah bagian dari kertas sudah mencapai meja feeder, maka kertas kedua mulai dihisap lagi dan seterusnya.
B. Sistem Rol Karet
Sistem ini menggunakan rol karet yang berputar ke arah unit printing (biasanya mesin yang menggunakan sistem ini tidak memiliki meja feeder). Rol karet akan berputar di atas tumpukan kertas yang akan dicetak sehingga pada saat kertas bersinggungan dengan rol karet (saat operator mengaktifkan tuas untuk mencetak), maka kertas akan ditarik oleh rol tersebut menuju unit printing.
2. Unit Printing
A. Cylinder Plate
Rol yang melekat pada cylinder plate dinamakan sebagai form roller yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Ink Form Roller:
Rol tinta yang bersinggungan dengan plate cylinder.
2. Water Form Roller:
Rol air yang bersinggungan dengan cylinder plate.

B. Cylinder Blanket
Berfungsi untuk menerima image yang berada di plate, dan mentransfer image tersebut ke atas kertas yang akan dicetak.

C. Cylinder Impression
Digunakan sebagai penahan kertas pada saat kertas dicetak (masuk diantara cylinder blanket dan cylinder impression sehingga pemindahan image dari blanket ke kertas dapat mencapai hasil yang sempurna).

3. Output
A. System Chute
Kertas yang telah selesai dicetak keluar dan ditampung di atas tray yang telah tersedia.
B. System Chain Delivery Rantai
Kertas yang telah selesai dicetak dijepit oleh gripper delivery dan disusun satu persatu di atas tray yang telah tersedia.


III. Mesin Finishing
Mesin-mesin finishing diantaranya:
1. Mesin Potong
Digunakan untuk memotong kertas ke ukuran yang dikehendaki pada saat sebelum dan setelah selesai proses cetak.
2. Mesin Potong 3 sisi
Digunakan untuk memotong kertas yang telah selesai dicetak dan dirangkai menjadi buku sebanyak 3 sisi sekali potongan. Mesin potong seperti ini lebih efisien dalam perhitungan waktu dibandingkan dengan mesin potong biasa.
3. Mesin Book Binding
Digunakan untuk melekatkan cover buku dengan isi buku (halaman) secara otomatis dengan menggunakan lem panas, dimana lem tersebut harus dipanaskan dulu sebelumnya. Lem panas tersebut cepat kering (sekitar kurang lebih 20 detik) sehingga bisa langsung menjadi sebuah buku.
4. Mesin Lipat
Digunakan untuk melipat kertas yang telah selesai dicetak, dan terbagi atas 2 tipe:
1. Mesin Lipat Dua mata (2 kali lipatan)
Biasa digunakan untuk melipat brosur atau majalah ukuran besar.
2. Mesin Lipat Empat mata (empat kali lipatan)
Biasa digunakan untuk buku-buku pelajaran, buku untuk umum, dan sejenisnya.
5. Mesin Nomerator
Biasanya mesin/alat ini menjadi satu dengan mesin cetak, dimana alat ini (numbering unit) digunakan untuk menomeri cetakan-cetakan yang memerlukan nomer seri/urut, misalnya: Nota/bon/faktur, karcis/tiket, dan sebagainya.
6. Mesin Cacah (Perporasi)
Digunakan sebagai alat untuk membuat lubang-lubang kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan dengan tujuan untuk mempermudah penyobekan.
7. Mesin Pond
Digunakan sebagai alat untuk memotong dan membuat rel berdasarkan motif bentuk yang akan dibuat. Biasanya digunakan pada kartu undangan, kartu ucapan, berbagai macam bentuk dus/kemasan, dan sebagainya.
8. Mesin Foleder Gluer (Lipat dan Lem)
Digunakan untuk melipat hasil dari cetakan sesudah turun dari mesin Pond menjadi bentuk kotak (biasanya) dan dilem pada satu sisinya. Mesin ini biasa digunakan pada industri packaging. Contohnya: dus obat, dus pasta gigi, dus gelas, dan lain-lain.
9. Mesin Jahit Kawat dan Benang
Digunakan untuk menjilid bagian tengah daripada buku dengan menggunakan kawat atau benang. Misalnya: agenda, buku-buku, dan sebagainya.
10. Mesin Polymas
Digunakan untuk mentransfer hasil cetak dengan cara dipress dan dipanaskan dengan menggunakan kertas tinta emas berbagai warna. Sebelum dipress, harus dibuatkan pola motif dengan cetakannya (matres) berbentuk lempengan. Contohnya penggunaan pada kartu undangan, kartu nama, sertifikat, ijazah, dan lain-lain.







BAB III

PROFILE PERUSAHAAN

III.1 Nama Perusahaan

PT. Mizan Pustaka.

III.2 Sejarah

Mizan—dalam bahasa Arab berarti “seimbang”—didirikan pada tahun 1983 oleh tiga mahasiswa beserta dua senior mereka. Dimulai dengan hanya menerbitkan buku-buku terjemahan karya penulis terkemuka dari luar negeri, secara bertahap karakter Mizan menemukan bentuknya melalui penerbitan karya-karya keislaman yang mewakili berbagai sudut pandang, dan digarap secara serius dan modern. Dari hanya menerbitkan sekitar tiga puluh judul buku pada tahun pertamanya, kini Mizan telah berkembang menjadi Kelompok Mizan yang menerbitkan lebih dari 600 judul buku per tahunnya dan sukses menghasilkan karya-karya bestseller. Saat ini Kelompok Mizan bisa disebut sebagai salah satu kelompok penerbit yang paling terkemuka di Indonesia.
Kelompok Mizan terdiri dari beberapa lini: penerbitan, distribusi, percetakan dan new media. Di bawah lini penerbittan terdapat beberapa penerbit, yang juga memiliki beberapa imprint di bawahnya. Penerbit Mizan, misalnya, memiliki Qanita, Kaifa, Mizania, dan beberapa imprint lain. Penerbit DAR!Mizan mengkhususkan diri pada prodauk anak dan remaja, dan miliki imprint  seperti CAB serta seri-seri terkenal seperti Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK), Fantasteen, PinkBerry Club, Cerita Balita, dan lain-lain. Penerbit Bentang bermarkas di Yogyakarta dikenal dengan buku-buku novel, traveling, sastra dan budaya, juga memiliki imprint sepert BFirst, BentangBelia, dan lain-lain. Penerbit Noura menerbitkan berbagai genre buku mulai dari agama, sastra indonesia, fiksi fantasi, hingga anak-anak. Sementara itu, Penerbit Al-Mizan mengkhusukan diri pada penerbitan buku-buku wacana yang ditulis dengan serius dan akademis. Lalu, Penebit PelangiMizan berkonsentrasi pada penerbitan buku-buku lux dan dijual secara paket.


Di lini distribusi, kelompok Mizan memiliki Mizan Media Utama (MMU) yang mendistribusikan buku-buku Mizan secara luas ke toko-toko buku di Indonesia. MMU juga mengelola toko buku online  mizanstore.com serta penjualan e-book lewat pelbagai platform. Sementara itu, Mandira Dian Semesta (MDS) menditribusikan buku-buku lux yang dikemas dalam paket-paket menarik. Saat ini MDS memiliki ribuan book advisor yang berhubungan langsung dengan konsumen, baik melalui jaringan online maupun offline.
Pada lini media baru (new media), didirikanlah Mizan Productions yang khusus memproduksi film dan acara televisi. Film-film yang sukses di antaranya adalah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, 3Hati 2Dunia 1Cinta (memenangkan tujuh Piala Citra), Perahu Kertas, Mencari Hilal, dan lain-lain. Selain itu, pada lini new media ini dibentuklah Mizan Application Publishers yang memproduksi aplikasi-aplikasi interaktif, terutama untuk anak dan keluarga. Sementara itu, MizanMobile ditugaskan untuk mengembangkan content yang bisa disebarluaskan melalui telco (perusahaan telekomunikasi) dan dikonsumsi melalui handphone.
Kelompok Mizan juga didukung oleh unit perusahaan percetakan yang modern dan berkualitas, yaitu Mizan Grafika Sarana (MGS). Dengan unit-unit yang ada sekarang, dan yang akan dikembangkan di masa datang, Kelompok Mizan senantiasa berusaha melayani masyarakat dengan produk dan layanan yang mencerahkan, inspiratif, menghibur dan bermanfaat.



Komentar

Postingan Populer